INFORMASI KURIKULUM MAN MODEL GORONTALO

Jejaring Sosial MAN Model

Premium WordPress Themes

Search

Minggu, 13 November 2011

Pedoman Dan Bentuk Test MAN Model Gorontalo



a. Pilihan ganda
          Bentuk ini bisa mencakup banyak meteri pelajaran, pensekorannya obyektif dan merata hampir semua pelajaran menggunakan bentuk ini, kecuali ekseleen class ditambah dengan essay. Koreksi dilakukan dengan penggunakan scan komputer.
     Pedoman utama dalam pembuatan butir soal bentuk pilihan ganda adalah:
1)   Pokok soal harus jelas.
2)   Pilihan jawaban homogen dalam arti isi.
3)   Panjang kalimat pilihan jawaban relatif sama.
4)   Tidak ada petunjuk jawaban benar.
5)   Hindari mengggunakan pilihan jawaban: semua benar atau semua salah.
6)   Pilihan jawaban angka diurutkan.
7)   Semua pilihan jawaban logis.
8)   Jangan menggunakan negatif ganda.
9)   Kalimat  yang  digunakan   sesuai   dengan  tingkat perkembangan  peserta tes.
10) Bahasa Indonesia yang digunakan baku.
11) Letak pilihan jawaban benar ditentukan secara acak.
b. Menjodohkan
Bentuk ini cocok untuk mengetahui pemahaman peserta didik tentang fakta dan konsep. Cakupan materi bisa banyak, namun tingkat berpikir yang terlibat cenderung rendah.
     c. Pedoman utama penyusunan soal menjodohkan :
1)   Soal harus sesuai dengan indikator.
2)   Jumlah alternatif jawaban lebih banyak dari pada premis.
3)   Alternatif jawaban harus "nyambung" atau berhubungan secara logis dengan   premisnya.
4)    Rumusan kalimat soal harus komunikatif.
5)   Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
         d. Life Skill/PKL
Program ini adalah untuk mengukur kemampuan siswa mengenai tingkat keberhasilan masing-masing program pembelajaran dan keterampilan yang telah dilaksanakan. Tujuan program life skill adalah sebagai berikut:
1. memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengenal secara dekat tentang  lingkungan dunia kerja nyata.
2. Meningkatkan wawasan siswa tentang dunia luar melalui proses pengamatan langsung di lingkungan kehidupan sekitarnya
3.  Menumbuhkan motifasi pada siswa untuk menjadi manusia yang mampu berpikir logis, kritis, kreatif, mandiri dan berakhlak mulia
      e. Portofolio
Bentuk ini cocok untuk mengetahui perkembangan unjuk kerja peserta didik, dengan menilai kumpulan karya-karya, atau tugas yang dikerjakan peserta didik. Portfolio berarti kumpulan karya atau tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik. Karya-karya ini dipilih kemudian dinilai, sehingga dapat dilihat perkembangan kemampuan peserta didik. Cara ini bisa dilakukan dengan baik bila jumiah peserta didik yang dinilai tidak banyak.
      f. Pedoman utama penyusunan portofolio :
1)   Karya yang dikumpulkan adalah benar-benar karya yang
bersangkutan.
2)   Menentukan   contoh   pekerjaan   mana   yang   harus dikumpulkan
3)   Mengumpulkan dan menyimpan sampel karya.
4)   Menentukan kriteria untuk menilai portfolio.
R. PENENTUAN KETUNTASAN
Pembelajaran tuntas yang dimaksudkan dalam pelaksanaan kurikulum 2006/KTSP adalah pola pembelajaran yang menggunakan prinsip ketuntasan untuk setiap siswa secara individual.  Dalam hal pemberian kebebasan belajar serta mengurangi kegagalan siswa dalam belajar, strategi belajar tuntas menganut pendekatan individual, dalam arti meskipun kegiatan belajar ditujukan kepada sekelompok siswa (kelas), tetapi mengakui dan melayani perbedaan-perbedaan perorangan siswa.
Penentuan nilai ketuntasan kompetensi belajar di MAN Modeladalah sebagai berikut:
Œ  Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal Ideal = 90.
v  Penetapan nilai Ketuntasan Minimum dilakukan secara bertahap dan terencana agar memperoleh nilai ideal. 
Ž  Penetapan nilai ketuntasan minimum dapat diberlakukan secara umum untuk seluruh mata pelajaran dan secara khusus untuk setiap rumpun/ jenis mata pelajaran.
Hasil kajian bidang akademik terhadap nilai KKM MAN ModelGorontalo tahun pelajaran 2009-2010 berdasarkan kriteria-kriteria kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa, menghasilkan perkiraan nilai KKM untuk setiap mata pelajaran

0 komentar:

Posting Komentar